Karebosi adalah landmark kota Makassar. Banyak juga yang percaya kalau alun-alun ini adalah titik nol kilometer kota Makassar. Dalam kurun sepuluh tahun belakangan ini, Karebosi sudah sangat berubah. Dulu Karebosi adalah tempat untuk berkumpul yang gratis dan terbuka bagi siapa saja.

Di Karebosi dulu orang bisa menemukan para penjual obal keliling, para pemain catur yang menantang kita dalam 5 langkah, para pedagan asongan, mereka yang melewati sore dengan berolahraga dan bahkan mereka yang ingin menyaksikan konser.

Di malam hari Karebosi akrab dengan para waria yang menjajakan diri. Bukan hanya itu, kadangkala kriminalitas juga lekat dengan lapangan segi empat ini utamanya di malam hari.

Setelah diambil alih oleh pihak swasta, Karebosi berubah. Lapangannya lebih terawat, sebagiannya menjadi pusat makan dan pusat perbelanjaan. Sayangnya karena Karebosi tidak gratis lagi. Untuk menggunakan lapangannya orang harus membayar beberapa rupiah. Tak ada lagi anak-anak yang bermain bola dengan bebas di sore hari, atau para penjual obat yang menjajakan dagangannya dengan suara yang keras dan gaya yang menarik itu.

Nah, untuk itu kami dari tim Makassar nol kilometer mengundang teman-teman semua untuk bercerita tentang Karebosi selama bulan Agustus ini. Teman-teman bisa menuliskan pendapat, cerita atau nostalgia tentang Karebosi. Dulu karebosi seperti apa, pertama ke Karebosi itu karena apa, sering ke Karebosi untuk apa, apa saja yang dulu ada di Karebosi, dan lain-lain dan lain-lain

Selain tulisan, kami juga mengundang teman-teman mengirim foto kenangan tentang Karebosi jaman dulu sebelum berubah seperti sekarang. Silakan beri keterangan singkat tentang foto tersebut sekaligus mungkin cerita singkat di belakangnya.

Kirimkan tulisan dan foto kalian ke 

Mari menggali kenangan kembali tentang Karebosi. Di akhir bulan nanti Insya Allah akan ada merchandise untuk tulisan pilihan, foto pilihan dan komentar pilihan.

Ditunggu ya..