Pergerakan skena indie Makassar semenjak awal tahun 2013 hingga hari ini mulai menunjukkan perkembangan menggembirakan. Perlahan-lahan tapi pasti tiap penggiat skena berani membuat terobosan-terobosan baru.

[Foto: Agus Prayudi SN]
![[Foto: Agus Prayudi SN]](/wp-content/uploads/2013/05/2.jpg)
[Foto: Agus Prayudi SN]
Ada yang membuka local record store dengan inovasi mobile on the road, membuat event di dataran tinggi Malino, mengadakan diskusi musik dirangkai dengan jamming tiap akhir bulan, mengadakan panggung pertunjukan dengan semangat Do It Yourself hampir di setiap akhir pekan, melakukan tour tanpa sponsor dan sebagainya.
Terobosan positif ini ternyata berlanjut lagi hingga penghujung Mei. Immortal LIVE, salah satu concert promoter yang cukup sering mengadakan konser-konser nasional dan internasional di Makassar akhirnya memberi bukti apresiasinya terhadap band-band indie lokal dengan sebuah konser yang 100% menampilkan karya band-band itu sendiri.
Anto, pemilik Immortal Shop, sebuah distribution outlet di Makassar yang juga merupakan bagian dari Immortal LIVE, berinisiatif membuat konser yang digelar pada 19 Mei lalu. Ia melihat pergerakan skena musik indie di Makassar mulai berkembang beberapa tahun belakangan ini. Dan setelah mengetahui band-band lokal juga butuh dukungan penuh dari penggiat skena lainnya dalam menampilkan karyanya, maka semakin tergerak keinginan untuk membuat konser tersebut.
Dengan mengangkat tema “LOCAL HERO” di edisi perdana kali ini menghadirkan 3 band indie lokal Makassar yakni SexPunk, HILITE dan Galarasta. Ketiga band indie ini cukup sering bermain di pentas indie lokal Makassar dan memiliki genre musik yang berbeda.
Inilah yang coba ditampilkan oleh Immortal LIVE dengan menggabungkan band yang berbeda genre dalam satu panggung. Dengan begitu, antusiasme penonton untuk menyaksikan LOCAL HERO bisa lebih tinggi lagi mengingat suguhan musik tidak ditampilkan pada satu genre saja.
Immortal LIVE juga memberi waktu sekitar 45 – 60 menit setiap band untuk menampilkan aksinya. Pastinya ini sangat disambut positif tiap band bisa membawakan lebih banyak karya-karya mereka dibandingkan konser-konser sebelumnya.
Harga tiket masuk LOCAL HERO pun Rp 35.000, terbilang murah untuk menyaksikan band-band ini. Dengan membudayakan membeli tiket masuk juga merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk menyaksikan mereka menampilkan karya-karya terbaiknya dan pasti memberikan suntikan semangat lagi untuk terus berkarya.
LOCAL HERO kali ini diselenggarakan di D’Liquid Café Clarion Hotel yang sudah sangat sering diadakan konser-konser lokal, nasional, bahkan internasional. Venue yang juga merupakan bar dan café ini diyakini bisa mendatangkan banyak penonton LOCAL HERO edisi pertama ini sambil menikmati jamuan pesanan makanan dan minuman.
LOCAL HERO rencananya memang bakal digelar rutin setiap bulan dan mempunyai harapan kelak jika berlanjut, bakal berjalan lebih besar lagi dari yang pertama.
Dibuka dengan penampilan HILITE sekitar pukul 10 malam dengan distorsi intro gitar berpadu dengan gebukan drummer-nya. Dilanjutkan dengan membawakan 3 lagu mereka berturut-turut, “Spirit Of Young People”, “Graffiti” dan “The Black Butterfly” serta mengkover lagu dari Paramore “Conspiracy”.
Ucha, sang vokalis yang merupakan satu-satunya vokalis perempuan malam itu energik melantunkan tiap lagu. Duo gitaris HILITE pun mengundang perhatian. Mereka melompat ke sana kemari saat Aslam menghentakkan drum.
Penampilan HILITE malam itu yang mengusung Alternative Rock hanya sekitar 30 menit. Ini dikarenakan ajakan bermain di LOCAL HERO datang hanya beberapa hari sebelum hari H. Tapi persiapan minim tidak menurunkan semangat HILITE membawakan lagu-lagu andalan mereka. Sekadar informasi, HILITE menggantikan The Joeys yang awalnya direncanakan tampil pada edisi kali ini. Namun karena alasan kesehatan sang vokalis, maka The Joeys urung tampil.
SexPunk menjadi band berikutnya. Band ini adalah band Punk paling lama di Makassar. Kiprah mereka sejak 1994. Dengan semangat Do-It-Yourself yang tinggi, merilis sendiri albumnya sejak 1996, dan tetap aktif bermain sampai sekarang walau sering terjadi pergantian personil di dalam SexPunk sendiri.
![[Foto: Agus Prayudi SN]](/wp-content/uploads/2013/05/41.jpg)
[Foto: Agus Prayudi SN]
Dengan repertoar 10 lagu di antaranya Ayah, Januar, Runaway, Dg. Bagong, Paccarita, JPAC (Jangan Panggil Aku Cina), Gardix, serta Kampungku(Bugis Makassar), SexPunk paling ditunggu penampilannya malam itu menghentak panggung LOCAL HERO.
Koko, sang vokalis, berteriak lantang seperti tak mau kalah pula dari Opik, sang bassist, yang bergoyang kesana-kemari mengikuti gebukan drum Chalu dan mengajak penonton ber-pogo ria di moshpit.
Hampir semua lagu yang dibawakan SexPunk malam itu pernah didengar oleh penikmat musik di Makassar beberapa tahun yang lalu hingga saat ini. Jadilah malam itu juga menjadi nostalgila (nostalgia bercampur sedikit gila) bagi penonton yang menyaksikan lagi SexPunk beraksi di panggung. SexPunk masih berbahaya walau usia para personilnya tidak muda lagi. Seakan menandakan mereka termasuk generasi menolak tua.

[Foto: Agus Prayudi SN]
Galarasta sebagai penampil selanjutnya pun tak asing di telinga penikmat musik Kota Daeng. Band yang berdiri sejak 2009 ini mantap mengusung reggae. Dibesarkan di KPJ Kampoeng Seni, Galarasta mulai sering menyambangi tiap panggung musik di Makassar.
Rengga, vokalis Galarasta berambut gimbal sukses mengajak para penonton bernyanyi bersama dengan karya Galarasta sendiri, antara lain Rastaman In Love, Reggae Reggae Reggae I Gotta Go, Jangang Jangang Losari serta Reggae Musikku.

Rasta Fara
Personil lainnya pun tidak kalah mengundang decak kagum. Di departemen gitar, ada Dadank dan Leo yang mengocok gitar clean-nya dengan lead solo overdrive-nya sambil mengikuti hentakan drum reggae yang dimainkan Cammi’, ditingkahi pola permainan bass-nya Iwan. Permainan Nano dengan jimbe dan perkusinya pun mampu mengundang tepuk tangan penonton.
Dengan semangat Jah mengalun di tiap lagu Galarasta seperti memaknakan bahwa hidup ada kalanya bersantai sejenak sambil melepas kepenatan seharian. Woyow!
Setelah Galarasta mengakhiri penampilannya malam itu, LOCAL HERO menyisakan banyak cerita dan kenangan. Anto yang sudah mempersiapkan acara ini semenjak Januari tahun ini, mengaku puas dengan gelaran LOCAL HERO edisi ini. Sukses atau tidak, itu belum bisa dilihat karena baru berjalan satu edisi.
![[Foto: Agus Prayudi SN]](/wp-content/uploads/2013/05/6.jpg)
[Foto: Agus Prayudi SN]
Walaupun masih edisi perdana, namun LOCAL HERO berhasil mencatat lagi sejarah terbaru di skena dan sepertinya bakal menuai respons positif dari berbagai kalangan penggiat skena untuk dilanjutkan di edisi berikutnya.
Band indie lokal Makassar butuh banyak event serupa seperti ini yang sangat mendukung panggung karya mereka, walaupun mereka juga bisa membuat sendiri event seperti ini jika mereka mau berusaha sendiri dengan semangat Do-It-Yourself.
Kabar menggembirakan ini masih terus berlanjut menghinggapi setiap penggiat skena untuk mau berbuat dan menggembangkan skena musik indie Makassar yang bakal tumbuh pesat jikalau saling mendukung satu sama lain.
Support Your Local Hero, Makassar!
[Ahmad Nirwan, gitaris Hilite Band]
Pingback: LOCAL HERO : SEMANGAT SKENA MUSIK MAKASSAR YANG SEMAKIN MEMBAKAR! | back to one another one·