Ada ‘Bebek’ Dan Pasar Di Losari

Mungkin hampir sebagian besar orang yang tinggal di Makassar pernah melihat sarana rekreasi sepeda air atau paddle boat  yang menyerupai seekor bebek. Melihat bentuknya, orang lebih sering menyebutnya bebek-bebek. Paddle boat ini dijalankan dengan cara mengayuh selayaknya sepeda. Sarana ini hadir sejak tahun 2003 lalu di Makassar. Tempatnya di belakang kanan pintu gerbang jalan menuju kawasan Metro.

Menurut Hj. Yuli, pemilik usaha bebek-bebek ini, antusiasme orang Makassar belum terlalu tinggi terhadap sarana air ini. Tempat ini hanya ramai di hari Sabtu dan Minggu oleh pengunjung yang rata-rata datang bersama keluarganya. Banyak pula yang memanfaatkan bebek-bebek ini sebagai sarana olah raga. Karena mengayuh sepeda air ini sama dengan mengayuh sepeda biasa, bahkan lebih berat karena berada di air.

Wahana Paddle Boat atau yang lebih dikenal sebagai Bebek-Bebek. Foto @thejimpe

Berolah raga dengan sepeda air ini dapat mengencangkan otot-otot paha dan tentunya menyegarkan badan. Bukan hanya di hari Minggu, hari-hari kerja pun banyak orang yang memanfaatkan  sepeda air ini untuk berolahraga. Beberapa eksekutif menyempatkan diri berolahraga dengan bebek-bebek ini di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Biasanya, di hari Minggu banyak warga keturunan Tionghoa datang bersama keluarga.

Di hari-hari lain, kebanyakan orang datang sendiri atau bersama teman-temannya di sore hari menjelang matahari terbenam. Suatu keasyikan tersendiri memang, menyaksikan matahari tebenam sambil mengayuh sepeda air. Hal ini biasanya banyak dilakukan oleh anak-anak muda bersama pasangannya. Harga sewa sepeda air ini (bebek/ikan) ini limabelas ribu per jam. Sementara bebek bermesin sebesar Rp  10.000 per sekali putaran. Bisa pula dicarter dengan harga Rp 50 ribu. Jam buka Senin-Juma’at adalah pukul 07.00 hingga 20.00 wita dan Sabtu-Minggu  pukul 06.30 hingga 21.00 wita.

Penjual Kacamata – Foto Iqko http://www.radioholicz.com

Suasana lain akan ditemukan di Pantai Losari pada hari Minggu pagi. Pantai kebanggaan Makassar ramai dikunjungi orang, jumlahnya bisa ratusan bahkan ribuan. Mereka datang dari berbagai penjuru kota ini dengan tujuan yang berbeda. Ada yang datang untuk berolahraga jogging atau senam pagi, jalan-jalan sekadar cuci mata, ada pula yang datang mencari sarapan. “Kan asyik, abis jogging bisa langsung sarapan,” ujar salah seorang pengunjung.

penjual majalah losari – Foto Anbhar www.anbhar.net

Menu pilihan sarapan biasanya adalah nasi kuning atau bubur ayam. Namun, pengunjung dapat pula menikmati aneka sajian makanan lain  yang dijajakan para penjual makanan yang bertebaran di sepanjang Pantai Losari.  Ada bubur ketan hitam, jalangkote, pisang epe’, batagor, bakso goreng, salad buah hingga bakso tusuk. Menikmati jagung bakar sambil minum kopi pun bisa jadi pilihan.

Mau Sarapan Apa? Foto Anbhar www.anbhar.net

Anjungan Losari yang mulai digunakan sejak tahun 2007 ini menjadi pusat berkumpulnya para pengunjung pantai ini. Pejalan kaki, jogging, atau pesepeda menggunakan anjungan ini sebagai titik finish mereka. Biasanya, mereka melepas lelah sambil menikmati sarapan yang banyak tersedia di sekitar anjungan. Bagi pesepeda, mereka dapat pula membeli aksesoris sepeda atau bikers yang dijual di salah satu lapak di anjungan ini, tentu saja dengan harga yang lebih murah dibanding toko-toko yang ada di mall.

Papan Larangan Melintas Jalan Penghibur Pantai Losari Di Hari Minggu

Sejak 7 Juni 2009 pada perayaan Hari Lingkungan Hidup, yang jatuh pada setiap 5 Juni, Jalan Penghibur sisi Pantai Losari ini ditutup pada pukul 05:00 – 10:00, tak satu pun kendaraan yang boleh melintas. Jalan ini menjadi ‘pasar’, ribuan orang memadati dengan berbagai aktivitas. Ada yang jogging, bersepeda, senam atau sekadar berjalan-jalan menikmati suasana pagi di Pantai Losari.

Salah satu sudut anjungan juga dimanfaatkan oleh sebagian pengunjung, yang kebanyakan perempuan untuk bersenam. Jumlah mereka biasanya puluhan hingga seratusan. Dulunya, kegiatan senam mereka berlangsung di Jl. Metro Tanjung Bunga depan Rumah Jabatan Walikota Makassar namun kemudian berpindah ke Anjungan Losari ini.

Pisang Epe’, Makanan Khas Makassar juga ada. Foto Anbhar www.anbhar.net

Para pengunjung dapat memuaskan mata melihat aneka jenis barang yang dijajakan sepanjang Jl. Penghibur, mulai dari Rumah Jabatan Walikota hingga Makassar Golden Hotel. Mulai dari kaus oblong sampai celana jins, makanan tradisional semacam Buroncong sampai hot dog, stiker sampai poster, kartu ponsel sampai majalah, semua ada! Bahkan kebutuhan rumah tangga pun ada mulai dari minyak goreng sampai minyak wangi. Juga obat penumbuh rambut sampai obat kuat pun tersedia. Jika kalap mata, yakin saja Anda akan pulang dengan dompet kosong.

( oleh lelakibugis, pecinta kelampauan dan pemerhati kota, dapat dijumpai di @lelakibugis )

Bagikan Tulisan Ini:

Makassar Nol Kilometer (176 Posts)

Sebuah ruang termpat berkumpulnya warga kota Makassar mencatat dan bercerita tentang dinamika kota dari kaca mata warga. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk berkontribusi di laman ini.


Tinggalkan Komentar